HTTP dan HTTPS merupakan sesuatu yang umum dijumpai saat mengakses alamat website. Letaknya sendiri yaitu pada awalan deretan alamat tersebut. Kedua protokol ini tentu memiliki perbedaan masing-masing walaupun pada namanya hanya selisih huruf ‘S’.
Sebagai seseorang yang aktif menggeluti dunia internet, Anda pastinya sudah mengetahui dan paham betul kedua protokol ini. Namun, bagi Anda yang masih awam, tidak perlu khawatir karena artikel ini akan membahas keduanya dari pengertian, perbedaan, hingga fungsinya!
HTTP adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol yang memprotokoli jaringan lapisan aplikasi dimana pengembangannya ditujukan sebagai pendorong proses pengiriman informasi – contohnya file, dokumen, gambar, audio, video – dari satu komputer ke komputer lain.
Perlu Anda ketahui, protokol HTTP memiliki penggunaan yang berkorelasi dengan hypertext. Dengan begitu, tidaklah heran jika ia kerap mengambil sumber daya asal suatu tautan – suatu jenis ‘berkas’ yang bertindak menjadi ‘referensi’ ke direktori atau berkas lainnya.
Di dalam protokol ini terdapat perintah kolektif yang berada pada komunikasi antar jaringan. Nah, untuk keberlangsungan komunikasinya sendiri yaitu antar computer client dengan web server dan bisa juga sebaliknya.
Lalu, pada komunikasi tersebut, computer client melakukan permintaan melalui pengaksesan URL (domain) atau IP Address. Selanjutnya, web server melakukan pengelolaan permintaan itu dengan menyesuaikan masukan kode.
HTTPS adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure yang merupakan hasil dari pengembangan dari HTTP. Seperti sebelumnya, HTTPS juga memprotokoli komunikasi atau transfer informasi di dalam jaringan internet.
Untuk saat ini, HTTPS merupakan suatu format protokol jaringan internet yang keamanannya terjamin dan paling valid. Sebab, HTTPS mempunyai kemampuan untuk melindungi integritas maupun kerahasiaan antar komputer pengguna dan situs.
Melalui penggunaan HTTPS, data atau informasi yang dikirimkan lewat website ke para pengunjung tidak akan bisa disadap oleh pengguna atau pihak lainnya. Hal ini dikarenakan adanya pembaharuan yang lebih secure.
Tidak cuma itu, HTTPS pun membuat orang lain kesulitan membajak isi dokumen atau data yang ditransfer lewat website pada pengunjung. Ini mengindikasikan bahwa apa yang Anda peroleh dari web kemungkinan kecil dapat dicuri atau dibajak oleh pihak lainnya.
Walaupun keduanya tampak mirip dan hanya berbeda dalam satu huruf belakang, HTTP maupun HTTPS mempunyai perbedaan masing-masing. Diantaranya yakni beberapa aspek seperti yang ada dalam poin-poin dan penjelasan ringkas di bawah ini:
Keamanan Data
Transmisi data yang dilakukan lewat protokol HTTP tentu tidak memiliki jaminan keamanan untuk client maupun server. Alhasil, hal tersebut memicu banyak kejahatan, seperti contohnya hacker data.
HTTP pun memiliki risiko penyebaran data sangat tinggi pada subjek tidak dikenal. Hal ini berbeda dengan HTTPS yang mempunyai protokol kolaboratif berbentuk transmisi keamanan data.
Maka tidaklah mengherankan bahwa protokol HTTP lebih direferensikan oleh website developer. Bicara soal protokol keamanan data HTTPS, ia menggunakan 3 prosedur untuk security data. Di bawah ini merupakan penjelasannya:
Autentikasi Server
Eksistensi protokol ini menyebabkan client menaruh kepercayaan bahwa data atau informasi yang diakses adalah milik server tujuan. Umumnya, proses ini menerapkan validasi nama serta password client.
Apabila ada kesalahan saat menampilkan proses validasi, imbasnya adalah penolakan server secara otomatis terhadap respon client tersebut.
Kerahasiaan Data
Pengaksesan data server oleh client lewat peramban website tidak akan mampu dipahami client lainnya. Ini pun didukung oleh eksistensi suatu istilah ‘enkripsi data’.
Perlu Anda ketahui, metode enkripsi data mempunyai cara kerja dengan tingkat pemahaman yang sulit sehingga membutuhkan kode khusus jika ingin membacanya.
Adanya enkripsi data mampu untuk meningkatkan keamanan informasi atau data yang cuma dimengerti oleh client.
Integritas Data
Pengguna lainnya tidak akan mampu melakukan perubahan pada data yang tengah ditransmisikan client. Hal tersebut disebabkan oleh eksistensi proses validasi MAC atau Message Authentication Code terlebih dahulu.
Jadi, MAC memerlukan pesan serta kunci rahasia dimana hanya pengirim dan penerima pesan yang tahu. Proses satu ini memastikan jika penerima pesan memasukkan kunci rahasia yang sama.
SSL
Pada intinya, protokol komunikasi client dan server rutin menerapkan konsep HTTP. Apabila menginginkan penggunaan protokol HTTPS, hal tersebut berarti diperlukanlah sertifikat berbentuk SSL atau Secure Socket Layers.
Dalam protokol HTTPS, jenis SSL sendiri yang dapat digunakan oleh para website developer ada 6. Penggunaan tersebut dapat memunculkan ikon gembok pada bar alamat URL suatu website.
Dengan adanya ikon gembok dalam URL berprotokol HTTPS, maka tingkat kepercayaan pengunjung website dapat meningkat, karena mengetahui bahwa SSL mampu mengamankan data penting, dari identitas hingga password.
Penggunaan Port
Pada HTTP, port yang dimanfaatkan adalah jenis 80. Ini merupakan jenis yang bermanfaat sebagai konektivitas web server dengan client. Lalu, untuk HTTPS, port 443 dibutuhkan karena berguna untuk jaringan konektivitas.
Sejatinya, fungsi dari HTTP dan HTTPS sama saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kedua protokol ini berguna untuk melakukan transfer data dan komunikasi dalam jaringan internet. Sebenarnya ada fungsi yang lain. Berikut diantaranya:
Fungsi HTTP
HTTP memiliki fungsi yaitu sebagai pengatur format perintah. Misalnya, saat Anda menginput URL domain dalam peramban, alhasil URL tersebut menjelma sebagai perintah pada web server agar memberi informasi atau data website tujuan.
Fungsi HTTPS
Nah, karena HTTPS adalah pembaruan dari HTTP, maka fungsinya yakni sebagai pengaman data. Jadi, tambahan sistem security ganda dalam informasi atau data pengguna dapat lebih mumpuni ketika hendak menjelajah laman.
Walau HTTP dan HTTPS serupa, tetap saja HTTPS lebih unggul daripada HTTP. Hal ini dikarenakan fasilitas keamanannya yang terjamin. Maka demikian, tidak heran jika saat ini pengguna HTTP beralih ke HTTPS, sebab banyak keuntungan yang diperoleh seperti berikut:
Memberi Pengalaman Lebih Terjamin
Ini merupakan keuntungan utama. Sudah jelas bahwa HTTPS mempunyai keamanan yang mumpuni ketimbang HTTP, karena di dalamnya terdapat sistem enkripsi yang memungkinkan pengalaman menjelajah website yang lebih terjamin.
Mendorong Dwell Time dalam Website
Jika suatu website belum menggunakan HTTPS, maka akan ada peringatan ‘tidak aman’ yang menyebabkan pengunjung enggan untuk berselancar lebih lama di dalam situs tersebut.
Maka dari itu, dengan berubahnya protokol ke HTTPS, dapat dipastikan bahwa dwell time akan terdorong meningkat. Sebab, tidak akan ada peringatan ‘tidak aman’ tersebut, sehingga pengunjung percaya untuk berselancar lebih lama.
Memiliki Loading Time Cepat
Selain menjamin keamanan dan meningkatkan dwell time, protokol HTTPS pun berguna untuk mendorong time loading supaya lebih cepat. Ini lebih optimal ketimbang sekedar memperkecil ukuran gambar, dan upaya-upaya sejenisnya.
Nah, itu dia pengertian, perbedaan, hingga fungsi HTTP dan HTTPS. Karena HTTPS lebih unggul dan bisa dipercaya, maka lekas beralih ke protokol ini untuk website Anda. Belum punya website berprotokol HTTPS? Maka percayakan saja pada WEBARQ!